Kamis, 16 Desember 2010

18 Tahun Sudah Hambah diberikan Kehidupan Oleh mu Ya Allah

Hari ini 17 tahun yang lalu


Kata saudara-saudaraku hari ini (16 Desember 2010) 17 tahun yang lalu adalah hari dimana saya dilahirkan dari seorang pasangan Abd Samad dan Mulyati (alm). Saya dilahirkan dengan berat tidak tahu (karena saat itu timbangan masih dipake untuk menimbang kacang tanah) dan panjang tidak diketahui juga (karena saat itu meteran dipake untuk bangun rumah tetangga sebelahnya tetangga bapak) :D
Waktu bergerak sangat cepat dan tanpa pandang bulu, tanpa mau menunggu dan terus berjalan konstan dan terus berjalan. Kadang kita merasa jauh sekali ketinggalan sangat jauh. Tanpa kita sadari, tiba-tiba kita telah menjadi seperti sekarang ini. Banyak kenangan teringat dan banyak kenangan terlupakan juga. Peristiwa demi peristiwa datang dan pergi, ada yang memilukan ada yang membahagiakan. Tapi ingatlah kawan itu semua hanyalah peristiwa, baik itu buruk atau baik. Itu hanya peristiwa….. tidak kurang dan lebih.
  Saya tidak pernah menyalahkan tuhan yang terlalu begitu cepat mengambil Bunda saya...di saat saya masih membutuhkan perhatian seorang ibu. bersyukur saya masih mempunyai seorang ayah yang sangat sayang pada saya. walaupun jarak memisahkan kami.
 Alhamdulillah saya masih dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi saya dengan tulus,dan mau menerima saya apa adanya...kini usaiaQ telah 18 tahun sisa umurku sudah berkurang dan ajalkupun sudah semakin dekat.... ya Allah bukakanlah Lebar-lebar mata hati hamba agar senan tiasa patuh dan taat kepadamu...terimah kasih ya Allah engkau telah memberikan kehidupan kepada hambamu ini....
semoga hamba selalu sabar menghadapi segala ujian dan cobaan yang engkau berikan kepada hambamu ini...
  Walaupun orang yang hamba kasihi saat ini tdk berada disisi hamba.. aku  msih tetap bisa tersenyum ya Allah.... Maafkanlah hamba jika selama ini hamba pernah menyimpang dari ajaran mu....hamba benar-benar khilaf.
semoga engkau msih memberikan hamba kehidupan di tahun-tahun yang akan datang...agar hamba senantiasa,,,selalu berada d bawah naunganmu ya Rabb...Terimah Kasih Q sampaikan kepada semua sudara kerabat serta semua keluarga yang telah bersedia...mendampingi hidup Q,,,,,,






Rabu, 15 Desember 2010

Caraku mensyukuri Nikmatmu Ya Allah

Apakah kita bisa memiliki kesabaran seperti ini?

bnu Hibban meriwayatkan di dalam kitab “Ats Tsiqot” kisah ini. Dia adalah imam besar ,Abu Qolabah Al Jurmy Abdullah bin Yazid dan termasuk dari perawi-perawi yang meriwayatkan dari Anas bin malik. Dan yang meriwayatkan kisah ini adalah Abdullah bin Muhammad.
Inilah kisahnya:

Saya keluar untuk menjaga perbatasan di Uraisy Mesir. Ketika aku berjalan, aku melewati sebuah perkemahan dan aku mendengar seseorang berdo’a :"...Ya ALLAH, anugerahkan aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-MU yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang ENGKAU ridhoi. Dan masukkanlah aku dalam rahmat-MU ke dalam golongan hamba-hamba-MU yang shalih. ( An Naml :19)


Aku melihat orang yang berdo’a tersebut, ternyata ia sedang tertimpa musibah. Dia telah kehilangan kedua tangan dan kedua kakinya, matanya buta dan kurang pendengarannya.


Lalu aku mendatanginya dan berkata kepadanya : “Wahai hamba ALLAH, sungguh aku telah mendengar doamu tadi,ada apa gerangan?”


Kemudian orang tersebut berkata : “Wahai hamba ALLAH. Demi ALLAH seandainya ALLAH mengirim gunung-gunung dan membinasakanku dan laut-laut menenggelamkanku, tidak ada yang melebihi nikmat Tuhanku daripada lisan yang berdzikir ini” . Kemudian dia berkata: “Sungguh sudah tiga hari ini aku kehilangan anakku. Apakah engkau bersedia mencarinya untukku? (Anaknya inilah yang biasa membantunya berwudhu dan memberi makan)


Maka aku berkata kepadanya : “Demi ALLAH tidaklah ada yang lebih utama bagi seseorang yang berusaha memenuhi kebutuhan orang lain, kecuali memenuhi kebutuhanmu”. Kemudian aku meninggalkannya untuk mencari anaknya. Tidak jauh setelah berjalan, aku melihat tulang-tulang berserakan di antara bukit pasir. Dan ternyata anaknya telah dimangsa binatang buas. Lalu aku berhenti dan berkata dalam hati: “Bagaimana caraku kembali kepada temanku, dan apa yang akan aku katakan padanya dengan kejadian ini? Aku mulai berfikir. Maka aku teringat kisah Nabi Ayyub ‘alaihissalam.


Setelah aku kembali, aku memberi salam kepadanya.

Dia berkata: Bukankah engkau temanku?
Aku katakan : “Benar”.
Dia bertanya lagi: Apa yang selama ini dikerjakan anakku?
Aku berkata: “Apakah engkau ingat kisah Nabi Ayyub?”
Dia menjawab: “Ya”.
Aku berkata : “Apa yang ALLAH perbuat dengannya?”
Dia berkata: “ALLAH menguji dirinya dan hartanya”
Aku katakan :”Bagaimana dia menyikapinya?”
Dia berkata: “Ayyub bersabar”.
Aku katakan :”Apakah ALLAH mengujinya cukup dengan itu?
Dia menjawab :”Bahkan kerabat yang dekat dan yang jauh menolak dan meninggalkannya”
Lalu aku berkata : “Bagaimana dia menyikapinya?.
Dia berkata : Dia tetap sabar. Wahai hamba ALLAH, sebenarnya apa yang engkau inginkan?.
Lalu aku berkata : “Anakmu telah meninggal, aku mendapatkannya telah dimangsa binatang buas di antara bukit pasir”
Dia berkata : “Segala puji bagi ALLAH yang tidak menciptakan dariku keturunan yang dapat menjerumuskan ke neraka”
Lalu dia menarik nafas sekali dan ruhnya pun seketika keluar....(meninggal)

Aku duduk dalam keadaan bingung apa yang aku kulakukan, jika aku tinggalkan, dia akan dimangsa binatang buas. Jika aku tetap berada disampingnya, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika dalam keadaan tersebut, tiba-tiba ada segerombolan perampok menyerangku.


Para perampok itu berkata: Apa yang terjadi??? Maka aku ceritakanlah apa yang telah terjadi. Mereka berkata: Bukakan wajahnya kepada kami!!! Maka aku membuka wajahnya lalu mereka memiringkannya dan mendekatinya seraya berkata : Demi ALLAH, Ayahku sebagai tebusannya, aku menahan mataku dari yang diharamkan ALLAH dan Demi ALLAH, ayahku sebagai tebusannya, tubuh orang ini menunjukkah bahwa dia adalah orang yang sabar dalam menghadapi musibah.

Rincian tambahan

Lalu kami memandikannya, mengkafaninya dan menguburnya. Kemudian aku kembali ke perbatasan. Lalu aku tidur dan aku melihatnya di mimpi dalam keadaan sehat. Aku berkata kepadanya : "Bukankah engkau sahabatku???..." Dia berkata : "Benar..." Aku berkata: "Apa yang ALLAH lakukan terhadapmu???..." Dia berkata : "ALLAH telah memasukkanku ke dalam surga dan berkata kepadaku “keselamatan atasmu berkat kesabaranmu” (QS. Ar-Ra’d : 24).
Ingatlah, hanya dengan mengingati ALLAH-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d : 28)

SuhanaALLAH....


Sumber : Dari ceramah Syaikh Abu Ishaq Al Huwainy yang berjudul Jannatu Ridho fit Taslim Lima Qodarollah wa Qodho
1 bulan lalu
Lalu kami memandikannya, mengkafaninya dan menguburnya. Kemudian aku kembali ke perbatasan. Lalu aku tidur dan aku melihatnya di mimpi dalam keadaan sehat. Aku berkata kepadanya : "Bukankah engkau sahabatku???..." Dia berkata : "Benar..." Aku berkata: "Apa yang ALLAH lakukan terhadapmu???..." Dia berkata : "ALLAH telah memasukkanku ke dalam surga dan berkata kepadaku “keselamatan atasmu berkat kesabaranmu” (QS. Ar-Ra’d : 24).
Ingatlah, hanya dengan mengingati ALLAH-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d : 28)

SuhanaALLAH....


Sumber : Dari ceramah Syaikh Abu Ishaq Al Huwainy yang berjudul Jannatu Ridho fit Taslim Lima Qodarollah wa Qodho

Ini Dia Renungan Siang

"Seumur hidup kita menggendong orangtua di pundak kita, tidak akan bisa
membalas jasa-jasa orang tua kita"

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan
membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
ini justru sebaliknya.

Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini
justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat
sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling
indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata:

"Makanlah nak, aku tidak lapar"
KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu
senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap
dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi
untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar
dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk
disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang
yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu
seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan
memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia
berkata:
"Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan"
KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku,
ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk
ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk
menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari
tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan
gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata
:"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.
"Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek"
KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi
ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu
yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak
dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat
ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu
sambil menyuruhnya minum.
Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!"
KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati
yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
nasehat mereka,

Ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"
KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut.
Ibu berkata : "Saya punya duit"
KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat
sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di
perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa
ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati,
bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku :
"Aku tidak terbiasa"
KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung,
harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra
atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku
melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani
operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh
kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku
karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu
menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering.
Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit
sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan
tegarnya berkata :
"Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan"
KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya
percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali
mengucapkan : " Terima kasih Ibu ! "

Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
untuk berbincang dengan ayah ibu kita?

Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai
beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita
selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan
dengan pacar ('afwan yah nyindir yg pacaran), kita pasti lebih peduli
dengan pacar. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar, cemas
apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
samping kita...??

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas
apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah
bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan
kembali lagi...

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik.

Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.


Rabu, 11 Agustus 2010

Masa-Masa Indah Di Sekolah

Foto ini di buat Oleh teman-teman Kelas 3 Accounting 1 Angkatan 2010 SMKN 1  BUNGORO, Bertempat Di Belakang Kelas 2 Accounting 1, Foto ini Di Kutip Oleh "Amma".........
Saya(amma) Berharap teman-teman sekalian tidak melupakan masa-masa indah yang pernah kita lalui bersama di sekolah,,,Suatu saat saya ingin kita smua dapat berkumpul kembali.
"Kebersamaan Di Kelas 3 Accounting 1"

Selasa, 10 Agustus 2010

All About me:
Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Total Tayangan Halaman

My Love

My Love
~HILANG~

Saat Cinta-Q Hilang Dan Semakin menghilang

Aq tau Kini Q Tlah terluka

Merasakan Sakitnya Saat Di Khianati

Engkau Menduakan Cinta Aq

Saat Engkau Menyesal

Menangis dan kecewa

Inginkan Tuk kembali Kepada Q

Merasakan Hampanya Hidup Tanpa Diri Q

Dengar Penyesalanmu Ini

............................................................................

Maafkan Aq.........

Tak Akan Mungkin Aq Kembali

Harusnya Aq Meninggalkanmu

Dan Hapus semua Cerita Lalu

Tinggalkan Semua

Persaan Yang Buat Q Perih

Harusnya Aq Meninggalkanmu

Dan Hapus Smua Cerita Masa Lalu

Malino

Malino

Ciptaanmu

Ciptaanmu

Home

Entri Populer